Latar Belakang Ilmu Budaya Dasar
Latar belakang diberikannya mata kuliah ilmu budaya dasar di
perguruan tinggi, selain melihat konteks budaya Indonesia, juga sesuai dengan
program pendidikan di perguruan tinggi yang berhubungan juga dengan manusia.
Rapat rektor-rektor universitas/ institut negeri se-Indonesia yang
diselenggarakan pada tanggal 11 s/d 13 Oktober 1971 di Tugu menyimpulkan
pentingnya pemberian nama mata kuliah basic social science (ilmu sosial
dasar) dan basic humanities (ilmu budaya dasar) dalam rangka
menyempurnakan pembentukan sarjana. Maka dalam rapat kerjapara pengajar tanggal
25 s/d 28 Oktober 1971 yang diselenggarakan oleh Direktorat Pendidikan Tinggi
Direktorat Jenderal Pendidikan Departemen P dan K diputuskan bahwa kedua mata
kuliah tersebut akan diberikan disemua fakultas dalam lingkungan universitas/
institut negeri diseluruh Indonesia, yang kemudian ditegaskan dalam surat
Direktur Pendidikan Tinggi nomor 1338/DPT/A/71. Dan Para lulusan perguruan
tinggi diharapkan dapat berperan sebagai sumber utama bagi pembangunan Negara
secara menyeluruh
Pengertian Ilmu Budaya Dasar
Selama ini kita sering
bertanya-tanya apasih sebenarnya ilmu budaya dasar itu sendiri, untuk apa dan
untuk siapa. Secara sederhana IBD adalah pengetahuan yang diharapkan dapat
memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang
diekembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Istilah
IBD dikembangkan petama kali di Indonesia sebagai pengganti istilah basic
humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris “the Humanities”. Adapun
istilah humanities itu sendiri berasal dari bahasa latin humnus yang astinya
manusia, berbudaya dan halus. Maka demikian, Ilmu budaya dasar itu sendiri
mengkaji manusia dan budaya. Dengan manusia sebagai objek kajian dari ilmu
budaya dasar
Lalu apa bedanya ilmu budaya dasar dengan
ilmu-ilmu social yang lain?
sebenarnya IBD dan Ilmu social yang
lain saling terkait dan mempunyai banyak persamaan. Ilmu Sosial-sosial
yang lain diajarkan untuk memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum
kepada mahasiswa tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji
gejala-gejala sosial yang terjadi di sekitamya.Dengan demikian, diharapkan
mahasiswa dapat memiliki kepekaan sosial yang tinggi terhadap lingkungan
sosialnya.sama seperti IBD yang juga mengharapkan mahasiswanya memiliki
kepekaan terhadap lingkungan sekitarnya.
Akan tetapi, ilmu social-sosial bertujuan
untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antara
manusia. ilmu pengetahuan yang mempelajari/menelaah tentang masalah-masalah
sosial di dalam sebuah masyarakat yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan
dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang diekembangkan untuk
mengkaji masalah manusia . Ilmu social lebih memfokuskan mahasiswa untuk lebih
mendalami akan hal-hal pasti atau teori dengan pengetahuan-pengetahuan yang
sudah ada.
Sedangkan ilmu budaya dasar bukan
ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum
tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia
dan budaya. IBD semata-mata sebagai salah satu usaha untuk mengembangkan
kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan
kritikalnya terhadap nilai-nlai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan
alam sekitarnya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri.
Agar lebih memahaminya, mari kita
melihat apasih tujuan adanya mata kuliah ilmu budaya dasar itu
Tujuan mata kuliah ilmu budaya dasar
- Mahasiswa atau seseorang bisa menjadi lebih manusiawi
- Lebih berbudaya
- Lebih halus
- Mengenal lebih dalam dirinya sendiri maupun orang lain yang sebelumnya lebih dikenal luarnya saja
- bersikap luwes dalam pergaulan setelah mendalami jiwa dan perasaan manusia serta mau tahu perilaku manusia
- tanggap terhadap hasil budaya manusia secara lebih mendalam sehingga lebih peka terhadap masalah-masalah pemikiran perasaan serta perilaku manusia dan ketentuan yang diciptakannya
- Memiliki penglihatan yang jelas pemikiran serta yang mendasar serta mampu menghargai budaya yang ada di sekitarnya dan ikut mengembangkan budaya bangsa serta melestarikan budaya nenek moyang leluhur kita yang luhur nilainya
- Sebagai calon pemimpin bangsa serta ahli dalam disiplin ilmu tidak jatuh kedalam sifat-sifat kedaerahan dan kekotaan sebagai disiplin ilmu yang kaku
- Sebagai jembatan para saran yang berbeda keahliannya lebih mampu berdialog dan lancar dalam berkomunikasi dalam memperlancar pelaksanaan pembangunan diberbagai bidang mampu memenuhi tuntutan masyarakat yang sedang membangun serta mampu memenuhi tuntutan perguruan tinggi khususnya Dharma pendidikan
- Dan yang terpenting Mengusahakan kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga mereka lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, terutama untuk kepentingan profesi mereka.
Sebenarnya jika kita lebih jauh menelaah atau meneliti ilmu budaya
dasar itu sangatlah banyak sekali, jauh dari bayangan kita karena ilmu budaya
dasar benar-benar ilmu yang sangat berguna bagi sekarang ataupun masa depan.
Karena ilmu budaya dasar pada intinya tidak perlu dihafal tetapi hanya
perlu dipahami :)
Ruang lingkup ilmu budaya dasar
Bertitik tolak dari kerangka
tujuan yagn telah ditetapkan, dua masalah pokok bisa dipakai sebagai bahan
pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup kajian mata kuliah IBD.
Kedua masalah pokok itu adalah :
1.
Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya
merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan
menggunakan pengetahuan budaya (the humanities), baik dari segi masing-masing
keahlian (disiplin) didalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (antar
bidang) berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya
2.
Hakekat manusia yang satu atau universal, akan
tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing jaman
dan tempat.
Menilik kedua pokok masalah yang bisa dikaji dalam mata kuliah IBD, nampak dengan jelas bahwa manusia menempati posisi sentral dalam pengkajian. Manusia tidak hanya sebagai obyek pengkajian. Bagaimana hubungan manusia dengan alam, dengan sesame, dirinya sendiri, nilai-nilai manusia dan bagaimana pula hubungan dengan sang pencipta menjadi tema sentral dalam IBD.
Menilik kedua pokok masalah yang bisa dikaji dalam mata kuliah IBD, nampak dengan jelas bahwa manusia menempati posisi sentral dalam pengkajian. Manusia tidak hanya sebagai obyek pengkajian. Bagaimana hubungan manusia dengan alam, dengan sesame, dirinya sendiri, nilai-nilai manusia dan bagaimana pula hubungan dengan sang pencipta menjadi tema sentral dalam IBD.
Pokok-pokok bahasan yang
dikembangkan adalah :
1.
Manusia dan kebudayaan
2.
Manusia dan kesusastraan
3.
Manusia dan cinta kasih
4.
Manusia dan keindahan
5.
Manusia dan keadilan
6.
Manusia dan pandangan hidup
7.
Manusia dan tanggung jawab serta pengabdian
8.
Manusia dan kegelisahan
9.
Manusia dan harapan
sumber :
https://indraoktamara.wordpress.com/2015/03/13/perbedaan-ilmu-budaya-dasar-dengan-ilmu-sosial-dasar/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar