Sabtu, 18 Maret 2017

PSIKOLOGI PENDIDIKAN: Review Materi & Gagasan

Minggu 1, 9 Maret 2017.

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

SEJARAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Menurut Fromm anak anak selalu mempunyai rasa ingin tahu dan TL tertentu dalam mencari pemecahan atau belajar.
Menurut Plato dalam bukunya yang berjudul “Republic” anak tidak bisa dipaksakan untuk belajar, karena mereka pasti akan menemukan bentuknya sendiri.
Menurut demokritus pentingnya pengaruh lingkungan dan suasan rumah terhadap kepribadian.
Dan terakhir menurut plato dan Aristoteles dalam mengembangkan sistem pendidikan bagi kelompok masyarakat yang berbeda-beda. Menurut Aristoteles psikologi pendidikan terbagi menjadi 3 komponen, yaitu:
1.       Kognitif
2.       Afektif atau perasaan/emosi
3.       Konatif/tingkah laku

Maka dari itu, dapat disimpulkan terdapat kesamaan antara praktek pengajaran kuno dengan pengajaran modern dewasa ini.

Psikologi merupakan psikologi terapan. Sedangkan psikologi terapan merupakan psikologi yang mengajarkan bagaimana proses belajar yang ilmiah dan dilihat dari tingkah laku.

Pendidikan dibagi menjadi 3, yaitu:
1.    Pendidikan Informal, yaitu relatif tidak disadari, kemudian menjadi kecakapan dan sikap hidup sehari-hari.
Contoh : pendidikan di rumah, tempat ibadah
2.    Pendidikan formal, yaitu pendidikan yang disengaja, dengan tujuan dan bahan ajar yang tegas dan klasifikasi.
Contoh : TK, SD, SMP, SMA, perguruan tinggi.
3.  Pendidikan non formal, yaitu pendidikan yang dilakukan dengan sengaja tetapi tidak memenuhi syarat pendidikan formal.
Contoh : Kursus bahasa, memasak dan sebagainya.

Pendidikan menghasilkan perubahan dan keterampilan dan akan mengembangkan budaya serta akan memperkaya manusia. Serta segala perubahan yang terjadi sebagai konsekuensi dari partisipasi individu dalam kegiatan belajar.

DEFINISI PSIKOLOGI PENDIDIKAN
·      Crow & crow (1989) : Merupakan suatu ilmu terapan untuk menjelaskan tentang hal-hal yang berhubungan dengan belajar secara ilmiah.
·         Tardif (1987) : suatu bidang studi yang berhubungan dengan penerapan pengetahuan tentang perilaku manusia untuk usaha pendidikan
·     Hendro P & Ira P (1997) : merupakan penerapan dari hasil-hasil penelitian psikologi di bidang pendidikan, dan merupakan suatu ilmu yang mempelajari secara sistematik perkembangan anak didik dalam setting pendidikan.

Pendidikan merupakan suatu cara untuk mengembangkan keterampilan, kebiasaan, dan sikap-sikap yang diharapkan dapat membuat seseorang menjadi warga negara yang baik.
Pendidikan juga sebagai usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, penalaran dan atas latihan bagi perannya di masa yang akan datang (UU RI no. 2 1989 tentang sistem pendidikan Indonesia)
Tujuan Pendidikan : Untuk mengembangkan dan kalau perlu mengubah kognisi, afeksi dan konasi seseorang.


Minggu 2, 11 Maret 2017

SUMBANGAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN TERHADAP TEORI & PRAKTIK PENDIDIKAN
Di bidang pendidikan, sebagai pendidik atau psikolog, mereka harus mampu mempertanggung-jawabkan informasi yang telah disampaikan dapat diterima dengan baik oleh anak didiknya dan haurs mampu mengetahui karakteristik perkembangan individu anak didik.
Individu mempunyai inner growth process (perkembangan terjadi dengan sendirinya), hal ini akan dihubungkan dengan proses pendidikan yang bertujuan mengembangkan individu dengan sengaja.

METODE-METODE DALAM PSIKOLOGI PENDIDIKAN
1.       Introspeksi
Melakukan pengamatan ke dalam diri sendiri/self observation yaitu dengan melihat keadaan mental pada waktu tertentu.
2.       Observasi
Kegiatan melihat sesuatu di luar diri sehingga yang diperoleh merupakan data overt behavior (perilaku yang tampak).
3.       Metode Klinis
Digunakan untuk mengumpulkan data secara lebih rinci mengenai perilaku penyesuaian dan kasus-kasus perilaku menyimpang.
4.       Metode Diferensial
Menggunakan berbagai macam teknik pengukuran (contoh: tes, angket,dsb) serta menggunakan statistik untuk menganalisis.
5.       Metode Ilmiah
Digunakan untuk menyelesaikan permasalahan perilaku yang lebih kompleks yang harus bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah. 
6.       Metode Eksperimen
Melakukan pengontrolan secara ketat terhadap faktor-faktor atau variabel-variabel yang diperkirakan dapat mencemari atau mengotori hasil penelitian.


Minggu 3, 18 Maret 2017

BAKAT & INTELEGENSI
Tentu saja bakat dan intelegensi merupakan hal yang berbeda. Pendidikan dilahirkan dari Intelegensi
Intelegensi à Informasi à Pengalaman.
Indera à Otak à Sensasi à Pengalaman/Empiris à Persepsi à Respon.

PENGERTIAN INTELEGENSI
1.       TERMAN
Suatu kemampuan untuk berpikir  berdasarkan atas gagasan yang abstrak.
2.       BINET
Intelegensi mencakup 4 hal yaitu:pemahaman, hasil penemuan, arahan dan pembahasan.
3.       STREN
Kapasitas umum dari individu yang secara sadar dapat menyesuaikan jiwa yang umum dengan masalah dan kondisi hidup baru.
4.       THORNDIKE
Daya kekuatan respon yang baik dari sudut pandang kebenaran dan kenyataan.
Tiga aspek intelegensi menurut Thorndike: ketinggian, keluasan dan kecepatan.

TEORI-TEORI INTELEGENSI
MENURUT THORNDIKE
Intelegensi beroperasi pada empat tingkat trial & error yaitu :
1.       Perilaku nyata (trial & error)
2.       Perseptual (trial & error)
3.       Ideational
4.       Konseptual à dijadikan acuan bagi pengukuran intelegensi
KEMAMPUAN KONSEPTUAL THURSTONE:
1.       Verbal Comprehention (V)
2.       Number (N)
3.       Spatial Relation (S)
4.       Word Fluency (W)
5.       Memory (M)
6.       Reasoning (R)

PENGUKURAN INTELEGENSI
KUALITATIF
Perbedaan intelegensi disebabkan karena kualitas individu yang berbeda.

KUANTITATIF
Perbedaan intelegensi disebabkan karena terdapat perbedaan kuantitas individu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar