Rabu, 02 Mei 2018

PSIKOLOGI DAN TEKNOLOGI INTERNET#: Jodoh Online

Nama: RIZKY OKTAVIANI
Kelas: 2PA01
NPM: 16516610

3. JODOH ONLINE
Berita mengenai jodoh online sempat diberitakan dalam liputan6.com yaitu dengan judul Bertemu dengan Jodoh dari Kencan Online, Mengapa Tidak? Di berita tersebut dibahas hal-hal seperti bertemu dengan jodoh melalui kencan online mungkin masih dianggap tabu oleh sebagian orang. Kekhawatiran bertemu dengan orang yang salah hingga anggapan negatif mungkin menghantui pengguna mengikuti aplikasi kencan online.


Di berita tersebut tertulis ada seorang perempuan bernama Viana (27) yang menemukan pasangannya melalui aplikasi kencan online. Ia menjalin hubungan yang serius dari pertemuannya dengan seorang pria dari aplikasi itu. Bahkan ia dan pasangannya berencana melangsung pernikahannya tidak lama lagi. Namun, ia juga mengaku pasangannya yang sekarang tidak langsung ditemuinya ketika ia mulai bergabung di aplikasi kencan online. Perlu waktu sekitar satu tahun hingga ia menemukan orang yang tepat.

"Awalnya memang aku hanya iseng-iseng, buat teman mengobrol saja. Tapi lama-lama ketemu juga yang nyambung dan mulai menjalin hubungan serius setelahnya," kata dia kepada Liputan6.com

Kemudian perempuan bernama Hana (25) juga bertemu pasangannya melalui aplikasi kencan online. Namun sejak awal ia memang berniat mencari jodoh. Menurut dia, waktunya untuk bergaul mencari jodoh sangat kurang. Maklum saja, ia merupakan karyawan bank yang bekerja dari pagi hingga malam. Banyak waktunya juga dihabiskan di jalan, mencari jodoh dilakukan melalui internet.

Di jaman modern ini banyak sekali aplikasi pencari jodoh yang dapat kita temukan. Seperti setipe.com, Tinder, BeeTalk dll. Sebenarnya penulis tidak mempunyai pengalaman menggunakan aplikasi pencari jodoh ini, namun penulis pernah diceritakan oleh salah satu teman penulis, sebut saja X (20 tahun), ia iseng mencari jodoh melalui aplikasi tinder, kemudian ia memilih salah satu laki-laki di app tersebut berdasarkan wajah di profile app laki-laki tersebut. Kemudian mereka berkenalan, awalnya X hanya menganggap laki-laki tersebut teman, namun seiring berjalannya waktu ada perasaan lebih X untuk mengenal lebih dekat dengannya dan ingin bertemu dengan laki-laki tersebut secara langsung. Lalu, mereka berdua memutuskan bertemu di salah satu mall Jakarta, tetapi hal tidak terduga terjadi saat itu, ternyata laki-laki yang ditemui X adalah seorang pencuri dan mengambil HP X saat itu.

Ternyata disini kita harus lebih membuka mata kita dalam menggunakan aplikasi semacam ini. Karena kita berkenalan dengan orang yang sama sekali kita tidak tahu sebelumnya, tidak tahu latar belakangnya, apakah foto yang di pasang di profile merupakan foto asli atau bukan, dan banyak bias yang lain.

Kemudian, penulis mencantumkan situs setipe.com sebagai referensi penulis untuk menulis judul penulis kali ini. Situs ini dimotivasi oleh keinginan memanfaatkan perkembangan teknologi komunikasi untuk memfasilitasi pencarian jodoh dilingkungan masyarakat yang mulai serba sibuk, menjaga privasi, dan mempertimbangkan kepribadian/budaya dalam mencari jodoh. Situs dikelola oleh tim yang bekerja secara profesional dibantu oleh konsultan psikologi yang melakukan pencocokan kepribadian. Proses kerja situs meliputi lima tahap, pendataan, pencocokan, tahap pertukaran data, pertemuan, keputusan. Anggota menggunakan situs karena beberapa alasan meliputi sulit dekat dengan orang, tidak ada waktu, tekanan keluarga, dan mencoba media baru. Komunikasi dilakukan secara rahasia antara anggota dengan pengelola, dan antara anggota sendiri. Melalui media online anggota merasa lebih terbuka berkomunikasi meski tetap menjadi citra diiri. Aktivitas komunikasi dilakukan melalui tahap petukaran pesan permukaan, pertukaran pesan emosional, pernyataan ketertarikan dan memutuskan untuk menjalani perkenalan lebih intim.

Menurut penulis, jodoh online ini memiliki dampak positif dan negatifnya tersendiri. Untuk dampak positif dari jodoh online ini, yaitu:
  1. Menambahnya teman baru, terlebih mendapatkan teman yang memiliki hobi yang sama.
  2. Dalam mencari jodoh juga hemat waktu dan biaya, karena hanya melalui internet
  3. Dalam jodoh online kita hanya dihadapkan dengan sebuah proses chat dimana akan mengurangi rasa grogi saat PDKT.
  4. Dan terakhir tentunya mendapatkan jodoh, jika beruntung kita akan mendapatkan jodoh berkat situs jodoh online ini.
Dari dampak negatifnya, yaitu:
  1. Informasi berupa foto, biodata, alamat yang dicantumkan bisa saja palsu dan mengambil data orang lain.
  2. Kemudian, jika kita mencantumkan alamat rumah, nomor telepon, dan data diri maka akan adanya resiko negatif yang berhubungan dengan masalah privasi kita. Seperti rentan terhadap penipuan.
  3. Dan terakhir tidak menjamin kita akan mendapatkan jodoh, karena ini hanyalah layanan bantuan untuk seseorang mencari pasangan. Bukan situs yang menjanjikan kita akan benar-benar dapat jodoh.

Daftar Pustaka:
Venus, A., & Ridwan, H.H. (2015). Eksplorasi Media Komunikasi Pencarian Jodoh Online. Retrieved from file:///C:/Users/ganteng/Downloads/339-654-1-PB.pdf
Liputan 6. (2017, 19 Oktober). Bertemu dengan Jodoh dari Kencan Online, Mengapa Tidak?. Diperoleh 3 Mei 2018, dari https://www.liputan6.com/lifestyle/read/3132967/bertemu-dengan-jodoh-dari-kencan-online-mengapa-tidak


Tidak ada komentar:

Posting Komentar